Microsoft dan Google Tingkatkan Interoperabilitas Agen AI dengan Integrasi Protokol A2A, Membentuk Web3 dan AI Perusahaan
Microsoft secara resmi mengumumkan dukungan untuk protokol Google Agent2Agent (A2A), menandai langkah besar menuju interoperabilitas agen AI yang lebih baik di berbagai platform. Protokol A2A memungkinkan komunikasi aman, pertukaran tujuan, dan kolaborasi antar agen AI yang dibangun di berbagai sistem, menghilangkan hambatan antar platform, aplikasi, dan layanan. Microsoft mengintegrasikan A2A ke dalam Azure AI Foundry dan Copilot Studio, memungkinkan agen di platform ini untuk berinteraksi dengan agen eksternal, bahkan yang bukan dari Microsoft. Langkah ini mencerminkan pergeseran industri yang lebih luas menuju adopsi standar terbuka, yang bertujuan untuk mengurangi gesekan pengembangan dan membuka alur kerja berbasis AI yang lebih kompleks untuk perusahaan. Microsoft juga telah bergabung dengan grup kerja A2A di GitHub, memperkuat komitmennya terhadap konektivitas AI, dan sebelumnya mendukung protokol MCP milik Anthropic. Adopsi A2A terjadi ketika 65% bisnis sedang menjajaki agen AI (KPMG), dan pasar diproyeksikan tumbuh dari $7,84 miliar pada tahun 2025 menjadi $52,62 miliar pada tahun 2030. Meskipun agen AI yang berfokus pada Web3 masih menghadapi tantangan dalam tugas perdagangan yang sangat penting karena masalah akurasi, mereka unggul dalam membersihkan data, mengurai niat, dan membuat asisten uang pintar. Protokol A2A diposisikan untuk memungkinkan kolaborasi agen AI yang terspesialisasi untuk fungsi seperti analisis on-chain, audit kontrak, dan deteksi MEV, menandakan perbaikan infrastruktur yang berharga untuk lingkungan DeFi dan perusahaan. Bagi para pedagang kripto, kemajuan infrastruktur ini dapat mempercepat inovasi dalam ekonomi digital dan meningkatkan integrasi AI Web3, meskipun tidak diharapkan memiliki dampak langsung segera pada harga aset kripto.
Neutral
Pengumuman dukungan Microsoft terhadap protokol A2A Google merupakan perbaikan infrastruktur utama untuk interoperabilitas agen AI, tetapi tidak secara langsung memengaruhi valuasi mata uang kripto. Berita ini terutama menyoroti peningkatan mendasar yang dapat memungkinkan aplikasi berbasis AI yang lebih canggih dalam DeFi dan Web3, membuka jalan bagi inovasi dan berpotensi memengaruhi arsitektur platform kripto di masa depan. Namun, karena tidak ada kaitan langsung dengan aset kripto tertentu maupun sinyal adopsi segera, dampak harga seketika tetap netral. Perkembangan ini kemungkinan akan dilihat sebagai pendukung dan bullish untuk pertumbuhan sektor dalam jangka panjang, tetapi tanpa katalis langsung, pedagang dapat mengharapkan pergerakan harga jangka pendek tetap stabil.