Enam Ekonom Nobel Peringatkan ’One Big Beautiful Bill’ Berisiko Krisis Utang AS dan Melebarnya Ketidaksetaraan
Enam penerima Hadiah Nobel dalam bidang ekonomi telah merilis surat terbuka yang menentang Undang-Undang 'One Big Beautiful Bill' mantan Presiden Trump, yang baru-baru ini disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan satu suara dan kini menghadapi tinjauan Senat sebelum tenggat waktu 4 Juli. Para ekonom, melalui Economic Policy Institute, memperingatkan bahwa RUU tersebut mengancam akan berdampak parah pada rumah tangga berpenghasilan rendah dengan mengurangi program federal seperti Medicaid dan SNAP, berpotensi mencabut jutaan warga Amerika dari cakupan kesehatan dan memperburuk kemiskinan serta kerawanan pangan. Menurut proyeksi Kantor Anggaran Kongres, RUU tersebut akan meningkatkan utang nasional AS sebesar $3,8 triliun selama dekade berikutnya, dengan sebagian besar pemotongan pajak menguntungkan keluarga kaya. Paul Krugman dan penandatangan lainnya memperingatkan bahwa peningkatan ini dapat memicu krisis "sudden stop" jika modal asing melarikan diri. Surat tersebut mendesak Senat untuk menolak atau mengubah secara substansial RUU tersebut, menyoroti potensinya untuk mengintensifkan inflasi dan tekanan suku bunga. Nasib RUU tersebut dan dampak mendalamnya terhadap kesehatan fiskal AS dan kesetaraan sosial sedang diawasi ketat oleh pasar keuangan dan kripto.
Bearish
Berita ini bearish untuk pasar kripto. Potensi pengesahan 'One Big Beautiful Bill' berisiko menyebabkan kemerosotan fiskal AS yang signifikan, utang yang lebih tinggi, serta peningkatan inflasi dan suku bunga. Kebijakan ekspansi fiskal serupa di masa lalu telah menyebabkan volatilitas pasar, hilangnya kepercayaan investor, dan aksi jual aset, terutama jika modal asing ditarik. Meskipun tekanan fiskal terkadang memperkuat narasi jangka panjang untuk aset terdesentralisasi seperti Bitcoin sebagai lindung nilai, dalam jangka pendek, risiko sistemik, imbal hasil yang lebih tinggi, dan ketidakpastian pasar sering mengarah pada sentimen risk-off, menyebabkan tekanan turun pada harga kripto dan peningkatan volatilitas. Trader kripto harus mewaspadai kenaikan imbal hasil obligasi AS dan penguatan dolar, yang biasanya menciptakan hambatan bagi aset digital.